Menurut Afif hidayatullah
salah satu trainer dan motivator pendidikan Indonesia, guru dibagi dalam
beberapa tipe. Tipe ini menentukan dan
mempengaruhi hebatnya anak didik di era new normal ini. Tipe ini dibagi 3 yaitu:
1.
Guru santai yaitu guru yang cenderung malas
dan santai dan lebih mementingkan kepentingan sendiri. Lebih memikirkan
aktivitas yang santai daripada memikirkan anak didiknya. Cenderung tidak peduli
dan mencintai anak didik seperti anaknya sendiri. Dia tidak melihat anak
didiknya sudah belajar dengan baik atau tidak. Jangan sampai anda menjadi guru
santai.
2.
Guru Tugas yaitu guru yang hanya mengumpulkan
tugas lalu selesai. Guru seperti ini hanya mementingkan tugas tanpa
memperhatikan anak perkembangan belajar dengan baik. Apakah guru tugas mampu
menghipnotis di era new normal ini? Jawabnya tentu tidak. Guru tugas hanya
mementingkan tugas tanpa memperhatikan motivasi semangat dan bagaimana anak
didik belajar di era new normal ini. Guru tugas ini hanya menggugurkan kewajiban saja.
3.
Guru Motivator adalah guru yang mampu
mengins[pirasi anak didik agar bermental pejuang. Penuh semangat, percaya diri,
tidak gampang menyerah dan putus asa. Guru motivator akan memperjelas tujuan
yang ingin di capai sehingga anak didik paham akan dibawa kemana. Kedua
membangkitkan minat belajar anak didik. Anak didik akan terdorong untuk belajar
manakala mereka memiliki minat untuk belajar.
Selanjutnya
menciptakan suasana yang menyenangkan dalam belajar. Anak didik akan merasa senang
bila belajar dalam kondisi atau suasana yang menyenangkan, aman bebas dari rasa
takut. Kemudian memberikan pujian yang wajar terhadap anak didik sehingga anak
didik merasa dihargai. Guru motivator adalah guru yang tidak pernah menyerah. Bisa
menjadi contoh dan teladan yang baik bagi anak didik. Yang mencintai proses. Jatuh itu biasa bangkit itu hebat.
Menembus Critical Area Anak didik
Dalam pikiran manusia ada critical area yaitu
penghubung antara pikiran sadar dan alam bawah sadar. Sebagai guru kita harus
mampu menembus critical area anak didik sehingga mereka tetap penuh semangat,
penuh inspirasi dan tidak pernah menyerah. Bagaimana caranya? Langkah pertama
yang harus kita lakukan adalah:
1.
Repetisi yaitu pengulangan berkali kali kata
positif yang akan masuk ke pikiran dan menempel di alam bawah sadar. Jangan
pernah menyerah tetap semangat. Ayo Bisa dan kata kata positif lainnya yang
dilakukan secara berulang ulang sehingga menyatu dipikiran anak didik yang
akhirya menempel di alam bawah sadar. Sehingga anak didik akan terbiasa untuk
melakukan dengan penuh semangat.
2.
Memiliki figur otoritas Anda bisa menjadi
contoh teladan yang baik dan
memprofilkan ke anak didik bahwa anda layak menjadi figur yang patut diteladani. Datang terlebih dahulu dan siap menyapa anak
didik atau hal hal lain, sehingga profil anda terkenal positif di mata anak
didik.
3.
Emosi yang intens artinya apa yang anda
sampaikan bukan hanya sekedar ucapan tetapi juga di pikiran, hati jiwa dan raga
sehingga menyebabkan energy bisa menembus
critical area anak didik.
Jika anda bisa
melakukan hal ini, anda akan sukses dan
menjadi guru yang hebat dan luar biasa. Jangan pernah berhenti untuk berubah,
belajar dan mengembangkan potensi diri menuju perubahan yang lebih baik.
Tetaplah menjadi guru yang mampu menembus
critical area anak didik dan menjadi guru motivator. Yang selalu kreatif semangat
dan membangkitkan motivasi belajar anak didik sehingga terbentuk perilaku
belajar yang efektif.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar