Pelangi Aksara

Selasa, 09 Maret 2021

Menembus Critical Area Anak Didik

 

Menurut Afif hidayatullah salah satu trainer dan motivator pendidikan Indonesia, guru dibagi dalam beberapa  tipe. Tipe ini menentukan dan mempengaruhi hebatnya anak didik di era new normal ini. Tipe ini dibagi 3  yaitu:

1.    Guru santai yaitu guru yang cenderung malas dan santai dan lebih mementingkan kepentingan sendiri. Lebih memikirkan aktivitas yang santai daripada memikirkan anak didiknya. Cenderung tidak peduli dan mencintai anak didik seperti anaknya sendiri. Dia tidak melihat anak didiknya sudah belajar dengan baik atau tidak. Jangan sampai anda menjadi guru santai.

2.    Guru Tugas yaitu guru yang hanya mengumpulkan tugas lalu selesai. Guru seperti ini hanya mementingkan tugas tanpa memperhatikan anak perkembangan belajar dengan baik. Apakah guru tugas mampu menghipnotis di era new normal ini? Jawabnya tentu tidak. Guru tugas hanya mementingkan tugas tanpa memperhatikan motivasi semangat dan bagaimana anak didik belajar di era new normal ini. Guru tugas ini  hanya menggugurkan kewajiban saja.

3.    Guru Motivator adalah guru yang mampu mengins[pirasi anak didik agar bermental pejuang. Penuh semangat, percaya diri, tidak gampang menyerah dan putus asa. Guru motivator akan memperjelas tujuan yang ingin di capai sehingga anak didik paham akan dibawa kemana. Kedua membangkitkan minat belajar anak didik. Anak didik akan terdorong untuk belajar manakala mereka memiliki minat untuk belajar.

Selanjutnya menciptakan suasana yang menyenangkan dalam belajar. Anak didik akan merasa senang bila belajar dalam kondisi atau suasana yang menyenangkan, aman bebas dari rasa takut. Kemudian memberikan pujian yang wajar terhadap anak didik sehingga anak didik merasa dihargai. Guru motivator adalah guru yang tidak pernah menyerah. Bisa menjadi contoh dan teladan yang baik bagi anak didik. Yang mencintai proses.  Jatuh itu biasa bangkit itu hebat.

Menembus Critical Area Anak didik

Dalam pikiran manusia ada critical area yaitu penghubung antara pikiran sadar dan alam bawah sadar. Sebagai guru kita harus mampu menembus critical area anak didik sehingga mereka tetap penuh semangat, penuh inspirasi dan tidak pernah menyerah. Bagaimana caranya? Langkah pertama yang harus kita lakukan adalah:

1.    Repetisi yaitu pengulangan berkali kali kata positif yang akan masuk ke pikiran dan menempel di alam bawah sadar. Jangan pernah menyerah tetap semangat. Ayo Bisa dan kata kata positif lainnya yang dilakukan secara berulang ulang sehingga menyatu dipikiran anak didik yang akhirya menempel di alam bawah sadar. Sehingga anak didik akan terbiasa untuk melakukan dengan penuh semangat.

2.    Memiliki figur otoritas Anda bisa menjadi contoh teladan yang baik  dan memprofilkan ke anak didik bahwa anda layak menjadi figur  yang patut diteladani.  Datang terlebih dahulu dan siap menyapa anak didik atau hal hal lain, sehingga profil anda terkenal positif di mata anak didik.

3.    Emosi yang intens artinya apa yang anda sampaikan bukan hanya sekedar ucapan tetapi juga di pikiran, hati jiwa dan raga sehingga  menyebabkan energy bisa menembus critical area anak didik.

Jika anda bisa melakukan hal  ini, anda akan sukses dan menjadi guru yang hebat dan luar biasa. Jangan pernah berhenti untuk berubah, belajar dan mengembangkan potensi diri menuju perubahan yang lebih baik.

Tetaplah menjadi guru yang mampu menembus critical area anak didik dan menjadi guru motivator. Yang selalu kreatif semangat dan membangkitkan motivasi belajar anak didik sehingga terbentuk perilaku belajar yang efektif.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar