Cara
memulai kebiasaan menulis menurut Ibu Salamah seorang guru SDN 2 Bondowosos adalah
dengan memulai untuk menulis apa saja yang bisa ditulis sehingga menjadi suatu
aktifitas atau pergerakan dan menghasilkan karya yang membanggakan. Kalau hanya
niat dan tidak diimplikasikan maka itu akan sia sia. Memang awalnya sulit
menumbuhkan kebiasaan menulis tetapi jika dilatih setiap hari akan menghasilkan
suatu tulisan yang bagus. Sebagai tahap awal tulislah yang ringan ringan saja
seperti faksi (fakta tetapi fiksi) dari
pengalaman yang terjadi sehari hari. Dan dikemas dalam bahasa yang menarik
sehingga orang tertarik untuk membacanya.
Sebelum menulis ada baiknya anda mengetahui teori dasar dasar menulis, agar anda memiliki
referensi yang baik sebagai bekal untuk menulis. Diantaranya pengetahuan tentang
paragraf yang menjadi bagian terpenting dari suatu bacaan. Dari banyak jenis paragraf tersebut
masing-masing mempunyai tujuan. Tujuan paragraf adalah mengekspresikan
suatu gagasan secara tertulis. Kadangkala,
orang menganggap semua paragraf itu sama. Padahal setiap paragraf mempunyai
jenis, karakteristik, dan tujuan masing-masing.
Jenis
jenis paragraf:
1. Paragraf
Eksposisi
Paragraf Eksposisi adalah
paragraf yang menjelaskan atau menginformasikan suatu hal untuk menambah pengetahuan
dan pemahaman pembaca yang bersumber dari penelitian, pengamatan dan
pengalaman.
2. Paragraf
Deskripsi
Paragraf Deskripsi adalah
paragraf yang melukiskan suatu obyek, tempat atau peristiwa dengan sejelas
jelasnya kepada pembaca dengan melibatkan kesan indera sehingga pembaca seperti
mengalami langsung apa yang tertulis.
3. Paragraf
Persuasi
Paragraf Persuasi adalah
paragraf yang berisi unsure ajakan, imbauan, bujukan atau saran kepada pembaca
agar mau melakukan sesuatu sesuai dengan keinginan penulis.
4. Paragraf
Argumentasi
Paragraf Argumentasi adalah paragraf yang berisi pembuktian atau pembahasan atas pendapat penulis tentang suatu hal. Yang disertai dengan bukti penjelasan, contoh atau alas an yang kuat dan meyakinkan dengan maksud agar pembaca bisa terpengaruh.
5. Paragraf
Narasi
Paragraf Narasi adalah paragraf yang berisi
kisah, cerita rekaan atau cerita pengalaman yang berupa fiksi maupun non fiksi.
Paragraf
juga dapat disebut sebagai penuangan ide dari penulis melalui beberapa kalimat
yang berkaitan dan memiliki satu tema. Setelah memiliki pengetahuan tentang paragraf
anda juga bisa memperkaya pengetahuan dengan membaca PUEBI (Pedoman Umum Ejaan
Bahasa Indonesia).
Lalu
bagaimana cara menulis buku agar tembus
di penerbit mayor? Salah satu caranya adalah dengan melihat
kebutuhan pasar karena penerbit tidak akan menerbitkan buku yang tidak dicari
pasar. Adapun cara menulis buku yang bisa diterima penerbit mayor menurut
Salamah penulis 34 buku adalah:
1.
Memiliki ide untuk membuat buku genre fiksi
atau non fiksi
2.
Menentukan tema
3.
Membuat judul
4.
Membuat outline
5.
Mencari
referensinya
Mengapa
beliau bisa menulis buku sebanyak itu padahal beliau adalah seorang istri, ibu
dan anak yang harus tetap menjalankan kewajibannya. Rahasianya adalah semangat yang harus tetap
menyala. Dan mempunyai target untuk menulis setiap tahun dan memiliki buku.
Kadangkala
kita sering menghadapi menurunnya semangat ketika melakukan sesuatu, termasuk
menulis. Lantas apa yang harus anda lakukan? Teruslah menulis, menulis apa
saja. Entah itu berbagi resep masakan, cara mengasuh anak atau curahan hati
sekalipun. Kemudian tetap konsisten dengan membuat komitmen pada diri untuk
selalu menulis setiap hari dan menerbitkan buku setiap tahun.
Dalam
perjalanan mencapai tujuan pasti banyak rintangan yang menghadapi. Termasuk
cita cita konsisten untuk menulis. Hambatan bisa bermacam macam, mulai dari
waktu yang kurang untuk menulis, beban pekerjaan yang menumpuk, kurang sehat
atau tidak memiliki ide untuk menulis. Tidak mudah memang tetapi kalau sudah
tertanam niat yang kuat tidak ada yang tidak mungkin. Jangan sampai kita
menyesal karena tidak menulis untuk meninggalkan jejak kebaikan selama kita ada
di dunia.
Mencobalah
untuk menulis. Beranilah menulis jangan takut gagal, jangan takut salah, jangan takut tulisannya jelek dan tidak dibaca
orang lain. Lebih baik gagal tetapi sudah mencoba berkali kali. menulis
daripada tidak pernah mencoba sama sekali. Jangan pernah patah semangat. Kegagalan
dan keberhasilan dua sisi yang saling berkaitan, jika gagal teruslah berusaha,
jika berhasil tetaplah menunduk kebawah seperti ilmu padi.