Pelangi Aksara

Jumat, 18 Juni 2021

Aksi Nyata 1.3. Penerapan Inkuiri Apresiatif Untuk Menumbuhkan Motivasi Siswa

 


A.    Latar Belakang

Pendidikan memiliki arti yang sangat penting dalam membentuk jati diri dan pengetahuan peserta didik. Pendidikan sendiri merupakan garda terdepan dalam pembentukan masyarakat yang berkualitas dan berintegritas tinggi. Oleh sebab itu, kualitas dan kuantitas pendidikan harus dikelola dengan baik yang kedepannya sehingga dapat mempengaruhi kualitas masyarakat yang nantinya akan berpartisipasi dalam pembangunan bangsa dan negara. Untuk mendapatkan sistem pendidikan yang  bermanfaat bagi kehidupan berbangsa dan bernegara maka sistem pendidikan yang diterapkan haruslah relevan dengan keadaan yang akan dihadapi oleh bangsa ini.

Oleh karena itu sebagai pendidik haruslah memahami bagaimana sifat dan perilaku masyarakat yang sedang dihadapi, agar nantinya sistem pendidikan yang sedang diterapkan dapat berjalan dengan baik. Ki Hadjar Dewantara menyatakan bahwa pengaruh pendidikan pada umumnya mampu memerdekakan manusia atas hidupnya secara lahir, sedangkan merdekanya hidup secara batin terdapat dalam pendidikan. Manusia merdeka adalah manusia yang hidupnya baik lahir maupun batin tidak tergantung pada orang lain akan tetapi bersandar atas kekuatan yang dia miliki

Selaras dengan sistem pendidikan yang sedang diterapkan, pembelajaran semester genap tahun pelajaran 2020/2021 di SMPN 2 Labuapi yang dilakukan melalui mekanisme pembelajaran jarak jauh (PJJ) dengan sistem daring dan luring, guling (guru keliling) masih terus berlangsung. Namun kendala pembelajaran masih saja dijumpai di kelas. Masih ada siswa yang belum aktif mengikuti pembelajaran. Hal ini menunjukkan ada hal yang perlu diperbaiki. Motivasi belajar dan rasa nyaman siswa dalam belajar perlu ditumbuhkan kembali. Oleh karena itu perlu perubahan pendekatan untuk membangun optimisme dan rasa nyaman siswa dalam belajar.

Hal di atas tentu saja menjadi tantangan guru untuk mampu mendesain pembelajaran yang berpihak pada murid. Desain lingkungan belajar yang memungkinkan tumbuhnya murid merdeka yang memiliki kemandirian, motivasi intrinsik yang tinggi dan rasa nyaman saat belajar dikelas.  Guru juga perlu terus berlatih meningkatkan kapasitas dirinya dalam memvisualisasikan harapan, menggandeng sesama dan mentransformasikannya menjadi harapan bersama.

Sebagai guru, kita memerlukan sebuah visi yang jelas menggambarkan seperti apa layanan dan lingkungan pembelajaran yang perlu kita berikan pada murid kita. Keyakinan kita atas visi itulah yang akan terus membuat kita terpacu untuk melakukan peningkatan kualitas diri serta menguatkan kolaborasi di lingkungan sekolah sehingga menjadi upaya perbaikan yang berkesinambungan. Guru harus memiliki visi yang mengarah kepada perubahan, baik perubahan di kelas atau perubahan di sekolah. Untuk mencapai perubahan tersebut guru perlu mengenal pendekatan manajemen perubahan. Manajemen pendekatan perubahan sering disebut sebagai Inkuiri Apresiatif (IA).

Perubahan pendekatan untuk membangun motivasi dan rasa nyaman siswa akan ditempuh melalui pendekatan inkuiri apresiatif. Inkuiri apresiatif merupakan salah satu manajemen perubahan positif berbasis kekuatan secara kolaboratif. Implementasi inkuiri apresiatif akan menerapkan model BAGJA yang meliputi tahap Buat Pertanyaan, Ambil Pelajaran, Gali Mimpi, Jabarkan Rencana, Atur Eksekusi. Rancangan tindakan dilakukan dengan melibatkan siswa sebagai aktor utama untuk menumbuhkan motivasi dan rasa nyaman mereka menuju murid merdeka.

Melalui penerapan inkuiri apresiatif model BAGJA di kelas diharapkan dapat menumbuhkan motivasi dan rasa nyaman siswa menuju murid merdeka. Indikator tindakan berjalan baik yaitu siswa dapat: (1) mengungkapkan hal positif yang dimiliki siswa untuk mewujudkan filosofi murid merdeka; (2) mengungkap potensi yang dimiliki siswa; (3) mengungkapkan harapan menuju murid merdeka; (4) menjabarkan rencana untuk mewujudkan murid merdeka; dan (5) mengatur eksekusi rencana menuju murid merdeka.

B.    Rancangan Strategi Perubahan Aksi Nyata

Rancangan strategi perubahan aksi nyata yang dilakukan untuk membangun motivasi dan rasa nyaman siswa dalam belajar ditempuh melalui pendekatan inkuiri apresiatif model BAGJA. Pendekatan inkuiri apresiatif model BAGJA dipilih karena pendekatan ini merupakan salah satu manajemen perubahan positif berbasis kekuatan secara kolaboratif. Tahapan inkuiri apresiatif model BAGJA yang dilakukan pada kegiatan ini diuraikan sebagai berikut.

 

 1.     Buat Pertanyaan

Buat Pertanyaan merupakan tahapan merumuskan pertanyaan untuk menggali hal-hal pada diri siswa yang dapat membuat siswa bersemangat dan nyaman saat belajar.

2.     Ambil Pelajaran

Ambil Pelajaran merupakan tahap untuk menemukan pelajaran positif yang telah dimiliki siswa untuk menumbuhkan semangat dan nyaman saat belajar. 

3.     Gali Mimpi

Gali Mimpi merupakan tahapan untuk merumuskan tujuan dari perubahan yang akan dilakukan.

4.     Jabarkan Rencana

Jabarkan Rencana merupakan tahapan untuk merumuskan langkah-langkah dan kapan langkah-langkah perubahan akan mulai dilakukan.

5.     Atur Eksekusi.

Atur Eksekusi merupakan tahapan untuk merumuskan siapa saja yang akan terlibat dalam mewujudkan perubahan dalam menumbuhkan motivasi dan rasa nyaman saat belajar.

Kegiatan pada setiap tahapan di atas dipandu dengan pertanyaan penuntun. Daftar pertanyaan penuntun dan tindakan yang dilakukan pada setiap tahapannya disajikan pada Tabel 1.

Tabel 1.

RANCANGAN STRATEGI PERUBAHAN

PRAKARSA

PERUBAHAN

Strategi Pengenalan Kekuatan dan Potensi Murid ( Menumbuhkan Motivasi dan rasa nyaman murid menuju murid merdeka, melalui pendekatan IA model BAGJA

TAHAPAN

Pertanyaan

Daftar tindakan yang perlu dilakukan untuk menjawab pertanyaan

B-uat pertanyaan (Define)

1.      Hal apa saja yang membuat siswa termotivasi dan nyaman saat belajar dikelas

 

 

 

2.      Apa saja catatan baik yang ditemukan pada siswa saat mereka belajar

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

3.      Potensi apa saja yang bisa kita gali dari murid

1.      Menciptakan suasana ruang kelas yang nyaman, memilih strategi dan metode pembelajaran yang variatif dan menarik

Bagaimana siswa dapat belajar dengan baik dan selalu riang (berdering)

 

2.      Siswa terlibat aktif berkolaboratif bersama siswa lain melakukan diskusi dan tanya jawab. Siswa diminta menuliskan jawaban pada kertas flidcard lalu menempelkannya pada papan tulis/ kertas folio yang telah disediakan disetiap kelompok Melaksanakan tugas-tugas yang diberikan sesuai dengan batas waktu yang ditentukan

Menunjukkan sikap yang baik selama kegiatan belajar

Siswa selalu senang dalam belajar

 

3.      Semangat untuk belajar dan mengembangkan diri, rasa percaya diri yang mulai tumbuh, kemampuan untuk berkolaborasi dengan teman, tanggung jawab untuk menyelesaikan tugas yang diberikan tepat waktu, disiplin.

A-mbil pelajaran (Discover)

Praktik baik  apa saja yang pernah dilakukan untuk menumbuhkan potensi, motivasi dan rasa nyaman saat belajar dikelas?

1.      Dengan berkolaborasi bersama murid merefleksikan beberapa hal positif pada diri dan lingkungan murid untuk menumbuhkan potensi, motivasi dan rasa nyaman saat belajar. Hasil refleksi ditulis pada flidcard dan ditempelkan pada papan tulis/kertas folio yang telah disediakan.

2.      Mengikutkan murid dalam berbagai lomba

3.      Menerapkan konsep berdering

G-ali mimpi (Dream)

Hal positif apa saja yang akan dimaksimalkan pada murid   dimasa depan untuk menggali potensi, motivasi dan rasa nyaman saat belajar dikelas?

1.      Dengan berkolaborasi bersama murid merefleksikan beberapa hal positif yang akan dimaksimalkan di masa depan untuk menggali potensi, motivasi dan rasa nyaman saat belajar. Hasil refleksi ditulis pada flidcard dan ditempelkan pada papan tulis/kertas folio yang telah disediakan.

2.      Semangat untuk belajar dan mengembangkan diri, tumbuhnya rasa percaya diri dan tanggung jawab

J-abarkan rencana (Design)

Langkah-langkah apa, yang perlu dilakukan untuk menumbuhkan potensi, motivasi saat belajar dikelas dan kapan menumbuhkan motivasi dan rasa nyaman saat belajar dikelas mulai dilakukan

1.      Dengan berkolaborasi bersama murid merumuskan langkah-langkah yang perlu dilakukan  murid untuk menumbuhkan motivasi dan rasa nyaman saat belajar dikelas .  Langkah-langkah yang akan dilakukan murid ditulis pada flidcard dan ditempelkan pada papan tulis/kertas folio yang telah disediakan.

2.      Menggali informasi tentang minat, kebutuhan, potensi dan kekuatan mereka. Musyawarah dengan seluruh warga sekolah tentang program untuk memaksimalkan potensi dan kekuatan mereka. Membagi tugas dalam menyiapkan pembelajaran yang dapat memaksimalkan potensi dan kekuatan mereka. Membuat program pembelajaran yang dapat memaksimalkan potensi dan kekuatan mereka. Melaksanakan program pembelajaran yang dapat memaksimalkan potensi dan kekuatan mereka

A-tur eksekusi (Deliver)

Siapa yang akan membantu murid menumbuhkan motivasi dan rasa nyaman saat belajar dikelas

1.      Dengan berkolaborasi Bersama murid memetakan pihak-pihak yang akan membantu dalam upaya menumbuhkan motivasi dan rasa nyaman saat belajar dikelas. Hasil dari memetkan kekuatan ditulis dikertal flidcard selanjutnya ditempelkan pada papan tulis/kertas folio yang telah disediakan.

 

C.   Hasil dari Aksi Nyata

Hasil yang diperoleh pada tiap tahapan BAGJA diuraikan sebagai berikut.

1.     Buat Pertanyaan

Berdasarkan jawaban siswa yang ditulis pada kertas sticky note, beberapa hal yang membuat siswa termotivasi dan nyaman saat belajar antara lain:

a.       Ruang belajar yang bersih dan nyaman;

b.      Diberikan reword;

c.       Teman-teman yang ramah dan saling menghargai;

d.      Soal yang menarik dan menantang;

e.       Tidak ada pem-bully-an; dan

f.        Suasana kondusif saat pembelajaran berlangsung.

 2.     Ambil Pelajaran

Berdasarkan jawaban siswa yang ditulis pada kertas flipcard, beberapa hal yang sudah ada pada diri dan lingkungan murid (keluarga, teman, guru) untuk menumbuhkan motivasi dan rasa nyaman saat belajar antara lain:

a.       Mempunyai motivasi untuk belajar;

b.      Dukungan orang tua untuk belajar; dan

c.       Teman-teman yang siap membantu dan bisa berkolaborasi saat belajar;

d.      Tempat belajar yang nyaman

3.     Gali Mimpi

Berdasarkan jawaban siswa yang ditulis pada kertas flipcard, beberapa hal yang akan terjadi di masa depan dengan memiliki motivasi dan rasa nyaman saat belajar antara lain:

a.       Bisa membahagiakan orang tua;

b.      Menjadi orang sukses;

c.       Mendapatkan nilai yang baik;

d.      Menjadi pintar;

e.        Bisa meraih cita-cita;

f.       Mendapatkan prestasi; dan

g.      Menjadi orang yang berguna;

4.     Jabarkan Rencana

Berdasarkan jawaban siswa yang ditulis pada kertas flipcard, langkah yang perlu dilakukan siswa untuk menumbuhkan motivasi dan rasa nyaman saat belajar antara lain:

a.       Membuat kesepakatan

b.      Membuat/mengatur kelompok belajar

c.       Memperbaiki motivasi belajar;

d.      Mengatur ruang belajar

e.       Berkolaborasi, berdiskusi dan belajar bersama teman;

f.       Berbagi tugas dalam kelompok

g.      Mempresentasikan hasil dan memberikan umpan balik dengan saling menghargai antar anggota kelompok

5.     Atur Eksekusi.

Berdasarkan jawaban siswa yang ditulis pada kertas flipcard, pihak-pihak yang akan membantu upaya menumbuhkan motivasi dan rasa nyaman saat belajar antara lain:

a.       Orang tua siswa;

b.      Saudara siswa (kakak);

c.       Teman-teman murid; dan

d.       Guru.

D.   Pembelajaran yang Didapat

Implementasi inkuiri apresiatif model BAGJA dalam menumbuhkan motivasi dan rasa nyaman murid dalam belajar yang dilakukan secara kolaboratif bersama dengan murid memberikan banyak pelajaran, baik bagi guru ataupun bagi murid. Implementasi ini memberikan kesempatan kepada guru dan murid untuk berlatih mencari solusi bersama. Murid  mendapatkan kesempatan untuk belajar mengungkapkan beberapa hal positif yang dimilikinya dalam menumbuhkan motivasi  dan menciptakan suasana nyaman dalam belajar dikelas. Selain itu, murid  juga dapat berlatih bagaimana mengatur rencana dan mengeksekusi rencana dalam menubuhkan motivasi dan rasa nyaman dalam belajar. 

Beberapa kendala yang dihadapai saat melakukan implementasi aksi nyata juga memberikan pelajaran tersendiri. Bagaimana mengaktifkan siswa dalam mengungkapkan pendapat yang sudah lama tidak bertatap muka menjadi tantangan tersendiri. Guru dituntut memiliki kreativitas untuk memancing murid mengungkapkan pendapatnya. Salah satu cara yang ditempuh yaitu dengan menyediakan flipcard dan murid menuliskan pendapatnya pada flipcard tersebut. Cara ini mampu memfasilitasi murid dalam mengungkapkan pendapatnya, terutama dalam menjawab pertanyaan yang disiapkan pada setiap tahapan BAGJA.

E.   Rencana Perbaikan

Rencana perbaikan yang perlu dilakukan untuk memperbaiki implementasi inkuri apresiatif di masa mendatang dalam rangka mewujudkan murid merdeka belajar yang memiliki rasa nyaman dan bersemangat saat belajar di antaranya adalah (1) membuat perencanaan yang lebih matang; (2) mempersiapkan media yang lebih menarik; dan (3). berkolaborasi dengan rekan sejawat, terutama dengan guru bimbingan konseling dan guru wali kelas.






Minggu, 06 Juni 2021

Refleksi Pekan Kelima (Model 4 C)

 

Sebagai seorang calon guru penggerak sangat penting untuk memiliki sebuah visi yang ingin diwujudkan kedepannya. Mengapa visi sangat penting bagi seorang guru penggerak. Pertama dengan adanya visi, seorang guru penggerak akan mampu membuat standar kerja yang optimal. Sehingga akan membuat pekerjaannya lebih bermakna. Karena ada beberapa standar yang telah ditetapkan sebelumnya. Kedua dengan adanya visi akan meningkatkan semangat kerja dan komitmen guru penggerak. Ketiga memastikan tujuan dasar sehingga memiliki acuan dasar untuk berkembang. Keempat dengan adanya visi memiliki pedoman dalam bekerja sebagai sarana untuk pengambilan keputusan. Dan ini sangat berkaitan erat dengan peran yang diemban oleh seorang guru penggerak. Karena untuk bisa mewujudkan visi dibutuhkan guru yang terampil dan memiliki kompetensi sehingga mampu berkontribusi secara aktif untuk mewujudkan visi yang telah ditetapkan sebelumnya.

Ide dan materi yang diperoleh dalam modul 1.3. ini secara umum tidak ada perbedaan yang mendasar dari praktek yang telah dijalankan selama ini. Hanya ada materi baru yang diperoleh penulis pada modul ini yaitu adanya sebuah pendekatan manajemen perubahan yang kolaboratif dan berbasis kekuatan yang disebut Inkuiri apresiatif (IA) melalui tahapan BAGJA.

Untuk dapat mewujudkan visi dan melakukan proses perubahan  maka diperlukan sebuah pendekatan atau paradigma. Pendekatan ini dipakai sebagai alat untuk mencapai tujuan. Jika diibaratkan seorang pelari yang memiliki tujuan akhir yaitu finish, maka ia butuh peralatan yang mendukung selama berlatih seperti alat olah raga. Alat olah raga itulah yang disebut dengan Inkuiri Apresiatif (IA). IA dikenal sebagai pendekatan manajemen perubahan yang kolaboratif dan berbasis kekuatan. Cooperrider, yang adalah tokoh yang mengembangkan IA, menyatakan bahwa pendekatan IA dapat membantu membebaskan potensi inovatif dan kreativitas, serta menyatukan orang dengan cara yang tidak dapat dilakukan oleh proses manajemen perubahan yang biasa. Manajemen perubahan yang biasa dilakukan lebih menitikberatkan pada masalah apa yang terjadi dan apa yang salah dari proses tersebut untuk diperbaiki. Hal ini berbeda dengan IA yang berusaha fokus pada kekuatan yang dimiliki setiap anggota dan menyatukannya untuk menghasilkan kekuatan tertinggi.

IA menggunakan prinsip-prinsip utama psikologi positif dan pendidikan positif. Pendekatan IA percaya bahwa setiap orang memiliki inti positif yang dapat memberikan kontribusi pada keberhasilan. Inti positif ini merupakan potensi dan aset organisasi. Dengan demikian, dalam implementasinya, IA dimulai dengan menggali hal-hal positif, keberhasilan yang telah dicapai dan kekuatan yang dimiliki organisasi, sebelum organisasi menapak pada tahap selanjutnya dalam melakukan perencanaan perubahan.

Menurut Cooperrider, saat ini kita hidup pada zaman yang membutuhkan mata yang dapat melihat dan mengungkap hal yang benar dan baik. Mata yang mampu membukakan kemungkinan perbaikan dan memberikan penghargaan. Bila organisasi lebih banyak membangun sisi positif yang dimilikinya, maka kekuatan sumber daya manusia dalam organisasi tersebut dipastikan akan meningkat dan kemudian organisasi akan berkembang secara berkelanjutan. Perubahan yang positif di sekolah tidak akan terjadi jika pertanyaan yang diajukan mengenai kondisi sekolah saat ini diawali dengan permasalahan yang terjadi atau mencari aktor sekolah yang melakukan kesalahan.

Pertanyaan yang sering diajukan adalah, “Mengapa capaian hasil belajar siswa rendah?”, “Apa yang membuat rencana kegiatan sekolah tidak berjalan lancar?”, dan lain sebagainya. Motivasi untuk melakukan perubahan tentu akan berangsur menurun jika diskusi diarahkan pada permasalahan. Suasana psikologis yang terbangun tentu akan berbeda jika pertanyaan diawali dengan pertanyaan positif seperti ini, hal-hal baik apa yang pernah dicapai murid di kelas? Apa hal menarik yang dapat dipetik pelajarannya dari setiap guru di kelas? Bagaimana mengembangkan praktik baik setiap guru untuk dipertahankan sebagai budaya sekolah?

Setelah memahami pendekatan IA selanjutnya ada langkah langkah yang perlu kita terapkan untuk mewujudkan visi yaitu tahapan BAGJA. Tahap pertama, Buat Pertanyaan Utama. Di tahap ini, merumuskan pertanyaan sebagai penentu arah penelusuran terkait perubahan apa yang diinginkan atau diimpikan. Tahap kedua, Ambil Pelajaran. Pada tahapan ini, mengumpulkan berbagai pengalaman positif yang telah dicapai di sekolah dan pelajaran apa yang dapat diambil dari hal-hal positif tersebut. Tahap ketiga, Gali Mimpi. Pada tahapan ini, menyusun narasi tentang kondisi ideal apa yang diimpikan dan diharapkan terjadi di sekolah. Disinilah visi benar-benar dirumuskan dengan jelas. Tahap ketiga, Jabarkan Rencana. Di tahapan ini, dapat merumuskan rencana tindakan tentang hal-hal penting apa yang perlu dilakukan untuk mewujudkan visi. Tahapan terakhir, Atur Eksekusi. Di bagian ini, memutuskan langkah-langkah yang akan diambil, siapa yang akan terlibat, bagaimana strateginya, dan aksi lainnya demi mewujudkan visi perlahan-lahan.

Banyak perubahan yang ingin saya lakukan setelah memperoleh materi ini. Dimulai dari diri sendiri dengan menggali potensi dan kekuatan yang dimiliki secara maksimal sehingga menghasilkan semangat untuk melakukan perubahan dan aksi nyata. Kemudian mensosialisasikan kepada rekan guru di satuan pendidikan dan komunitas MGMP agar apa yang telah diperoleh menjadi suatu pengetahuan dan pengalaman yang bermakna sehingga semua guru dapat bergerak secara bersama menciptakan ekosistem pembelajaran yang menyenangkan sesuai visi yang telah ditetapkan sebelumnya. Terus berlatih meningkatkan kapasitas dirinya dalam memvisualisasikan harapan, menggandeng rekan guru yang lain dan mentransformasikannya menjadi harapan bersama. Harapan kita adalah visi kita. Visi kita sekarang adalah masa depan anak didik kita. Masa depan anak didik kita adalah masa depan bangsa kita Indonesia tercinta.