Menulis adalah suatu kegiatan yang bagaimanapun akan melahirkan suatu inovasi dan kreativitas yang tiada henti. Menulis menjadi sebuah ketrampilan yang akan mengasah kerja otak agar terus berpikir kreatif.. Setiap orang memiliki ketrampilan, dengan kata lain, menulis dapat dilatih. Masih lekat dalam ingatan kita sejak kelas l sekolah dasar guru mengajari kita untuk menulis. Menjadi aneh ketika setelah sekian puluh tahun berkata bahwa kita tidak pandai menulis. Ini adalah motivasi yang digelorakan oleh Bapak Joko Irawan Mumpuni (Direktur PT Andi) agar lebih semangat menulis. Karena melihat sudah banyak guru guru yang hebat dan telah mumpuni menulis tetapi karena kurang gaulnya dengan penerbit sehingga tidak tahu naskah seperti apa yang diinginkan oleh penerbit.
Bagi penulis
pemula, latihan dan terus latihan merupakan salah satu cara jitu menjadi
seorang penulis yang produktif Menulis buku dapat diawali dengan cara menuliskan tulisan pendek. Bisa
berupa opini satu paragraph, dua paragraph atau tiga paragraph. Hari
berikutnya, bisa ditambah satu paragraph lagi. Hingga menemukan identitas
menulis dan menemukan apa yang ingin disampaikan ke dalam lembaran-lembaran.
Menurut para penulis popular salah satu kunci sukses menulis buku adalah
mengabaikan segala aturan yang mengikat, yang justru melemahkan semangat.
Kunci
keberhasilan seorang penulis, adalah menciptakan semangat dan konsistensi.
Apabila semangat sudah tumbuh dan mendarah daging, maka, ketika ada kesalahan dalam
tulisan, baik kesalahan PUEBI atau semacamnya minimal, semangat itu yang akan
mendorong untuk berbenah mendekati kesempurnaan. Berbeda jika dari awal tidak
terbangun semangat dan terbelengu dengan aturan. Sudah dapat dipastikan,
sebelum menuliskan lembar kedua, sudah berhenti ditengah jalan. Menulis buku seperti
menjual sebuah produk, dilihat dari segi ekonomi, yang akan laku jika dapat
memenuhi permintaan pasar yang selalu bergejolak mengikuti perkembangan zaman. Untuk
menulis buku yang akan diterima penerbit ada beberapa langkah yang harus kita
ikuti salah satunya adalah dengan melihat google trend. Sehingga kita
mengetahui topik apa yang sedang trend agar buku kita diterima oleh penerbit
Secara umum ada
beberapa langkah yang harus dilakukan untuk menulis buku yaitu :
- Menentukan tema. Anda sebaiknya menulis dalam bidang yang Anda kuasai.
- Mengumpulkan bahan.
- Membuat outline/kerangka tulisan.
- Menulis.
- Membaca kembali tulisan Anda.
- Mengirimkannya ke penerbit atau menerbitkannya sendiri.
Mengapa pengetahuan tentang ini penting supaya sejak awal sudah memastikan tipe dan kelompok buku apa yang ingin kita tulis. Kelompok buku didunia sudah lazim digambar dengan sirip ikan terbagi menjadi 2 yaitu buku teks (buku yang dipakai untuk proses belajar mengajar dari tingkat SD sampai Perguruan Tinggi) dan non teks.yaitu buku yang tidak selalu digunakan dalam pengajaran tersebut. Buku teks buku pelajaran dibagi dua yaitu bupel (buku pelajaran) dan yang kedua buku PT. Sedangkan buku Non teks dibagi dua juga yaitu buku fiksi (novel, cerpen,puisi) dan buku non fiksi (buku anak pegetahuan umum dan lain lain).
Industri
buku core bisnisnyanya adalah penerbitan buku. Tetapi ternyata stake holdernya
atau pihak yang terkait semuanya adalah lembaga seperti perusahaan yang
memiliki banyak karyawan . Seperti di Andi ada sekitar 600 orang pegawai artinya
para penulis ini tidak sadar bahwa
hidupnya sangat penting bagi kehidupan orang lain. Bayangkan jika satu buku
masuk ke penerbit maka kegiatan ekonomi akan dijalankan oleh banyak pihak, akan
banyak orang bisa memiliki gaji tetap. Penulis adalah orang yang paling mulia tidak
kalah mulia dengan jabatan lain karena menghidupi orang lain. Maka penulis
upahnya banyak di surga oleh karena itu berusahalah agar bukunya diterbitkan di
penerbit mayor.(motivasi dari Pak Joko Irawan Mumpuni)
Untuk
tingkat literasi kita memang masih tertinggal dengan negara lain. Oleh karena
itu minat literasi harus kita tingkatkan. Minat menulis hampir mengalami nasib
yang sama dengan minat membaca. Tingkat literasi mempengaruhi pertumbuhan industri penerbitan. Apa yang
menjadikan kita terpuruk karena budaya di Indonesia yang ditumbuhkan adalah
minat bercerita dari pada minat membaca atau menulis. Sebagai contoh ketika
baru ketemu teman yang sudah lama tidak bisa bertemu bisa seharian bercerita.
Padahal orang yang pandai bercerita pasti pandai menulis kenapa karena
materinya sudah banyak hanya diucapkan tetapi
tidak di tulis. Oleh karena itu mulai sekarang mulailah menulis dan
naskahnya dikirimkan ke penerbit.
Penghambat Pertumbuhan Industri penerbitan /Literasi adalah
Minat Baca
·
Budaya
baca
·
Kurangnya
bahan bacaan
·
Kualitas
bacaan
Minat
Tulis
·
Budaya
tulis
·
Tidak
tahu prosedur menulis dan penerbitan
·
Anggapan
yang salah tentang dunia penulisan dan penerbitan
Apresiasi
Hak Cipta
·
Pembajakan
·
Duplikasi
Non Legal
·
Perangkat
hokum
Proses Naskah Menjadi Buku
Penulis
mengirim naskah kepada penerbit, naskah akan dipelajari oleh penerbit. Setelah
dipelajari hanya ada dua jawaban diterima atau ditolak. Kalau ditolak akan
dikembalikan kepada penulis. Jika naskahnya diterima akan diterbitkan sekaligus
dibiayai oleh penerbit termasuk memberi
royalty kepada penulis setiap kurun waktu tertentu. Setelah dinyatakan diterima
penerbit memberitahu bahwa naskah itu diterima dan menyatakan bahwa naskah itu
akan diterbitkan sekaligus surat resmi penandatanganan
surat perjanjian, baru diedit dan dibuat desain cover dan setting isinya. Disinilah
letak perbedaan antara penerbit mayor dan penerbit lain. Cover dan desain yang
membuat adalah penerbit, kalau tidak professional akan kurang bagus sehingga
bukunya tidak menarik dan tidak laku dijual.
Cara memilih penerbit yang baik
- Memiliki
visi yang jelas
- Memiliki bisnis core lini produk tertentu
- Pengalaman penerbit
- Jaringan pemasaran
- Memiliki percetakan sendiri
- Keberanian mencetak jumlah eksemplar
- Kejujuran dalam pembayaran royalty
Apa yang diperoleh oleh penulis
- Kepuasan
- Reputasi
- Karir
- Financial
Naskah seperti apa yang diterima oleh
penerbit
- . Tema
tidak popular tetapi penulis populer
- Tema popular penulis popular (sangat disukai oleh penerbit)
- Tema tak popular penulis tak popular (yang akan ditolak)
- Tema popular tetapi penulis tidak popular
#Resume Kelas Menulis Online
dengan Narasumber Bapak Joko Irawan Mumpuni#